Postingan

SustaiNation

Gambar
Di saat lagi semangat belajar mengurangi sampah rumah tangga, saya menemukan buku SUSTAINATION karya mbak @sasetyaningtyas.  Awalnya browsing di youtube dan menemukan suatu video wawancara dengan mbak tyas. Kemudian menemukan website sustanation, yang ternyata CEOnya adalah mb tyas sendiri.  Salut dan keren sekali karena saya awam dan perlu mood boster buku, sharing sebagai penyemangat dalam memulai gaya hidup minim sampah. Buku ini mengulas cara cara yang sangat mudah dilakukan oleh setiap orang dalam mengurangi sampah menyelamatkan Bumi di masa depan. Gak muluk muluk dan gak ribet, dan gak perlu sempurna zero waste karena semua membutuhkan proses dan tidak bisa menghindari atau benar benar zero waste sama sekali. Buku ini modal bagi kita semua memulai gaya hidup minim sampah  mengupas bagaimana gaya hidup minim sampah, mengenal jenis plastik, bagaimana mengurangi sampah rumah tangga, bagaimana beralih pada produk yang ramah lingkungan, fast fashion serta berkesadaran minim sampah. Ti

Resolusi #dirumahAja

Gambar
Sustainability living atau zero waste pada intinya adalah meminimalkan sampah yang dibuang ke TPA.  Waaah kayaknya mustahil ya kita gak ada sampah yang dibuang ke TPA? Terdengarnya begitu tapi setidaknya ada usaha yang dapat kita lakukan untuk mengurangi sampah ke TPA. Kenapa harus meminimalkan sampah ke TPA? Karena pembuangan sampah ke landfill memiliki efek rumah  kaca dimana panas matahari terperangkap oleh atmosfer bumi. Gas CO2 yang dihasilkan oleh sampah dapat menahan matahari sehingga panas matahari terperangkap di dalam atmosfer bumi. Berpikir menyalamatkan bumi di masa depan, Mulai dari diri sendiri, dari hal kecil dan dari sekarang. Gak ada kata terlambat untuk kita lakukan menyelamatkan bumi untuk masa depan anak cucu kita. Salah satu challenging selama pandemi, saya ada waktu setiap pagi atau sore mengelola sampah rumah. SetelH sholat subuh sambil menghirup udara segar pagi hari, rutinitas saya mengintip komposter, mainan baruku. Heheheh Pertama kita perlu mengenail jenis s

Ngomposss #DiRumahAja

Gambar
Salah satu keinginan saya sebagai bentuk cinta pada Bumi ini adalah mencoba memulai hal hal kecil mengurangi sampah plastik, dan juga mengolah sampah rumah tangga.  Dari dulu berkeinginan belum tercapai... dan pas masa pandemi mencoba mempelajari pembuatan kompos sederhana.  Terdengar klise barangkali... tapi semoga saya bisa konsisten... Nanti si Mbak di rumah juga pelan pelan di training melakukannnya supaya bisa sustain.  Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebutkan bahwa sebesar 60% sampah yang ada di TPA merupakan sampah organik. Padahal dengan membuang sampah organik ke TPA, kita membahayakan bumi kita. Sisa organik yang sampai di TPA akan tertimbun dan terurai tanpa oksigen (anaerob). Penguraian ini menghasilkan gas metana, dimana dalam jumlah yang banyak, gas metana ini dapat menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan global. Awalnya mempelajari melalui seminar online di @kotatampasampah kemudian brwosing browsing di Youtube,  banyak sekali sharing di youtube mengenai p

Lebaran #diRumahAja

Gambar
Lebaran masa pandemi  Covid19 no mudik mudik... dan no silaturahmi ke rumah rumah sodara... Hanya silaturahmi virtual melalui zoom. Makan kue kastengel dan ketupat pesan online di Tokopedia. Berkirim hampers sederhana. Walau sempat diprank oleh tukang kerupuk karena ketupat pesanan sampai sekarang gak di antar. heheh...  Btw... berikut ini lagu favorit fgh di hari raya : SUASANA HARI RAYA Lagu melayu yang kami dengarkan saat lebaran taun lalu di Brunei... di pesawat, mall, istana sultan dan juga di hotel dan televisi diputarkan. Menceritakan suasana lebaran di tanah melayu membuat ketupat rendang, kuweh, wajik dan dodol, duit raya dan bertukar senyum dan saling bermaafan. Alhamdulillah semua patut disyukuri dengan diberikan kesehatan dan berkumpul dan bersilaturahmi secara virtual.  Suasana di rumah aja... buat boomerang.  Internet, kucing dan tanaman jadi hiburan Flores ikut merayan lebaran bersama menikati suasasa #diRumahAja. Hamdan and family Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H. Ta

memasaaak #DirumahAja

Salah satu hikmah pandemi Mama kudu kreatif, muter otak mo masak apa lagi hari ini... Walopun kadang mesti tergoda delivery order, namun sekarang sudah sangat dikurangi. Jika pesan makanan gak lupa di masukkan di microwave dulu... Beberapa resep kreasi melihat dari cookpad dan lainnya... yang jelas sepanjang masa baru kali ini di rumah 24/7 dan kudu masak sendiri.... walo ada Mar asisten setia... Beberapa resep favorit nanti aku share di sini supaya pas udah ngantor tetap ingat masak... atau nanti buat Haura klo pengen masak masakan Mama... Favorit pertama beefbowl ala ala Yoshinoya... Awalnya pesan ke teman sih... tp pas coba buat sendiri anak anak suka gak kalah sama yang dipesan... Bahan: 250 gram Beef slices saya pakai US beef slices yang agak berlemak 2 sdm kecap kikkoman 1 sdm minyak wijen 2 sdm saus tiram Bawang putih cincang Bawang bombai iris memanjang Himsalt 2 wortel iris korek api Cara Membuat: 1 tumis baput dan bambom sampai wangi dan layu Masukkan daging slice Masukkan mi

Belanjaaa #DiRumahAja (2)

Gambar
Di rumah aja selama pandemic banyak sekali suka dukanya.... kelak ini menjadi cerita Ibuk buat untuk anak cucu kelak... Buat dibaca baca FGH saat bercerita kepada anak anaknya nanti... hihihi jauh banged, tapi karena ini pengalaman yang belum pernah terjadi tentu menjadi sesuatu berharga buat beda generasi nanti.  Melewati masa pandemic yang belum tentu kapan berakhir, namun mesti optimis dengan kondisi ini pasti berlalu, karena badai pasti berlalu. Yupp.... badai pasti berlalu, karena kata kata itu selalu membuat optimis dan angin bahagia bahwa sesuatu itu pasti ada akhir  Insyaa Allah... Masa pandemic yang mengharuskan kita di rumah aja, banyak cerita. Hari hari yang biasanya mobilitas tinggi, ke kantor, ke luar kota, makan soto sama teman teman kantor, pameran, melihat mitra binaan. Pun demikian anak anak juga d ke sekolah, les, wiken bisa pergi berenang, beli bubur ayam pas ahad pagi, jalan jalan sama teman, dan lain lain.  Masa pandemic mengharuskan kita bekerja di rumah, dimana

Bahagia #DirumahAja

Gambar
Tak pernah terbayangkan adanya pandemi covid19.  Sama halnya seperti pertama terjadi tsunami tahun 2004, belum terbayangkan adanya bencana ini sebelumnya. Memang kalau Allah menentukan terjadi maka terjadilah. Waktu pertama mendengar kejadian pertama kali di Wuhan juga tak terbayang virus ini sampai ke Indonesisa. Waktu mahasiswa Indonesia yang berada di Wuhan dipulangkan setelah karantina di Pulang Natuna, di Indonesia masih merasa itu hal yang mustahil  Sampai kasus pertama di Indonesia ditemukan pertama kalinya.... Bukan soal disiplin dan bukan, juga soal berserah diri saja sama Yang Maha Kuasa. Negara negara maju yang kita kenal paling disiplin pun malah paling tinggi tingkat terpaparnya. Tingkat penyebaran virus ini merupakan cerminan tingkat kerjasama warga negara... Kita tidak bisa sendiri sendiri membasmi... namun kerjasama semua warga untuk tetap patuh pada phisical distancing. Pantes pernah melihat polisi marah marah sama warga, sambil ngomel " saya sudah