Resolusi #dirumahAja

Sustainability living atau zero waste pada intinya adalah meminimalkan sampah yang dibuang ke TPA.  Waaah kayaknya mustahil ya kita gak ada sampah yang dibuang ke TPA? Terdengarnya begitu tapi setidaknya ada usaha yang dapat kita lakukan untuk mengurangi sampah ke TPA. Kenapa harus meminimalkan sampah ke TPA? Karena pembuangan sampah ke landfill memiliki efek rumah  kaca dimana panas matahari terperangkap oleh atmosfer bumi. Gas CO2 yang dihasilkan oleh sampah dapat menahan matahari sehingga panas matahari terperangkap di dalam atmosfer bumi.

Berpikir menyalamatkan bumi di masa depan, Mulai dari diri sendiri, dari hal kecil dan dari sekarang. Gak ada kata terlambat untuk kita lakukan menyelamatkan bumi untuk masa depan anak cucu kita. Salah satu challenging selama pandemi, saya ada waktu setiap pagi atau sore mengelola sampah rumah. SetelH sholat subuh sambil menghirup udara segar pagi hari, rutinitas saya mengintip komposter, mainan baruku. Heheheh

Pertama kita perlu mengenail jenis sampah rumah tangga. Berdasarkan jenisnya dan kategori warna bisa dibedakan sebagai berikut :

1. Sampah organik (warna hijau) seperti sisa makanan rumah tangga dari dapur, sayuran, buah, sisa makanan lainnya seperti nasi, ikan dan lain lain. 

2. Sampah Non Organik (warna kuning)  seperti botol plastik, botol kaca, kaleng yang bisa didaur ulang. Sampah ini jika dilihatd ari kemasannya ada tanda segitiga dengan angka 1.

3. Sampah non organik Berbahaya (warna merah) seperti tinta printer, bola lampu, sampah elektronik, baterai.

4.Sampah non organik berbahan kertas (warna  biru) seperti kertas, kardus, cangkir kertas, kantong kertas dan lainnya.

5. Sampah residu (warna abu abu) seperti busa, kemasan makan yang sudah kotor, tisue basah, plastik yang kena minyak, strereoform

Zero waste management di Jakarta belum ada yang terintegrasi. Walau ada pengambilan sampah yang rutin dilakukan ke perumahan perumahan, smuanya belum diklasifikasi. Semua sampah dibuang ke tempat yang sama yakni ke Bantar Gebang.  Every body know lah ini.... Jikapun kita pisah pilah sampah di rumah tempat sampahnya, belum ada pengambilan sampah khusus.  Sehingga sampai di tempat sampah dibuang ke tempat sama dan tercampur. 

So, gimana meminimalkan sampah rumah tangga?
Untuk sampah organik ada prioritas yang bisa kita lakukan :
1. Mempertimbangkan dengan bijak ketika membeli sesuatu. Membeli karena need or want.  Jika membeli sesuatu mempertimbangkan sampah plastiknya, mempertimbangkan bumi yang dirusak akibat produksinya. Misalnya menggunakan produk ramah bumi. Banyak produk produk yang dijual saat ini yang ramah lingkungan. Seperti di sustaination.id. 

2. Meminimalkan sisa makanan, masak dan konsumsi sesuai kebutuhan

3. Menyumbangkan/ mendonasikan. Seperti bebagi dengan teman atau tetangga.

4. Memberikan ke hewan. Misalnya hewan peliharaan peliharaan dan lainnya. 

5. Sampah organik bisa didaur melalui komposting

6. Membuangnya ke landfill / TPA


Di rumah saya baru memisahkan sampah ornagik (hijau) dan sampah anorganik (kuning) dan sampah kertas (biru). Untuk kertas saya pisahkan goody bag dan kertas hvs dan koran.





Sedangkan sampah lainnya saya tetap buang ke landfill...  Yaaa bertahap ya, belum bisa utuh. Inipun masih tahap menyumbangkan ke pemulung.

Jadi sebelum ke TPA ada tahapan yang bisa kita jadikan alternatif mengelola sampah di rumah.
Namun jika tidak dapat dihindari paling tidak dimanfaatkan untuk komposting.

Sedangkan sampah non organik (kuning) bisa didaur ulang.
Masalahnya bagaimana mendaur ulangnya? Jika kita pisah tempat sampahnya di rumah apakah bisa di daur ulang atau dimanfaatkan? atau tetap dibawa ke TPA.
Untuk sampah kuning ini di Jakarta memang belum ada pengelolaannya.  Hal yang bisa kita lakukan  jika kita tidak bisa menghindari konsumsinya:
1. Sampah daur ulang  di proses ke bank sampah
2. Sampah daur ulang di proses ke dropbox 
3. Sampah daur ulang diproses melalui perusahaan jasa. Seperti ke https://waste4change.com
4. Memisahkan di rumah dan menyumbangkan ke pemulung. 


Owiyah.... untuk sampah anorganik kuning saat dipilah dipisahkan tutup dan botolnya. Dan lebih baik lagi jika dalam keadaan bersih dan kering.

Untuk melihat bank sampah terdekat atau dropbox terdekat bisa dicek di sustainmap : https://sustaination.id/maps/

Banyak web web yang sangat bermanfaat untuk memotivasi kita melakukan zero waste management. Dan kepuasan tersendiri jika dapat mengurangi sampah ke landfill (TPA).









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Warso Farm

Lebaran #diRumahAja

Bahagia #DirumahAja