Belanjaaa #DiRumahAja (2)

Di rumah aja selama pandemic banyak sekali suka dukanya.... kelak ini menjadi cerita Ibuk buat untuk anak cucu kelak... Buat dibaca baca FGH saat bercerita kepada anak anaknya nanti... hihihi jauh banged, tapi karena ini pengalaman yang belum pernah terjadi tentu menjadi sesuatu berharga buat beda generasi nanti. 
Melewati masa pandemic yang belum tentu kapan berakhir, namun mesti optimis dengan kondisi ini pasti berlalu, karena badai pasti berlalu. Yupp.... badai pasti berlalu, karena kata kata itu selalu membuat optimis dan angin bahagia bahwa sesuatu itu pasti ada akhir  Insyaa Allah...
Masa pandemic yang mengharuskan kita di rumah aja, banyak cerita. Hari hari yang biasanya mobilitas tinggi, ke kantor, ke luar kota, makan soto sama teman teman kantor, pameran, melihat mitra binaan. Pun demikian anak anak juga d ke sekolah, les, wiken bisa pergi berenang, beli bubur ayam pas ahad pagi, jalan jalan sama teman, dan lain lain.  Masa pandemic mengharuskan kita bekerja di rumah, dimana keluar pintu ketemu pintu, paling jauh keluar pagar, seharian virtual meeting ke virtual meeting *sampe mata sepet, kadang rapat online yang bersamaan pakai hape dan juga laptop. Wakakakak....Tapi saya tetap mencatat dan menuliskan di blog ini menjadi sesuatu kenangan indah untuk pengalaman yang tak terlupakan.  Sebagai salah satu hikmah, saya punya tantangan untuk rajin menulis blog, mencatat jurnal sebagai salah satu me time saya. Blog yang selama ini terbengkalai semoga menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Tidak itu sebenarnya yang ingin saya share kali ini... Kali ini saya mau bercerita tentang bagaimana saya berbelanja saat pandemic Covid. Tips ini tips pribadi, tapi smoga bisa bermanfaat :

  1. Masa Pandemic tentunya mengharuskan kita di rumah saja, sehingga diupayakan membeli logistik dan sembako tidak sering keluar rumah namun juga tidak panic buying. Saya belanja ke supermarket setiap 2 minggu.  Bagusnya lagi bisa untuk sekali sebulan. Namun kadang anak anak karena banyak ngemil di rumah perlu perputaran logistik.
  2. Saya emmanfaatkan beberapa aplikasi belanja. Seperti happy fresh untuk kebutuhan rumah tangga dan juga makanan. Sayur box dan Tani hub untuk sayur dan makanan beku.
  3. Selain aplikasi tersebut saya juga berbelanja di tokopedia. Seperti langganan makanan beku di Moza Kitchen,  juga ada langganan tahu, sambel bawang dan lain lain di tokped.
  4. Sesekali si Mbak tetap belanja ke tukang sayur jika ada sesuatu yang lupa dibeli dan urgent buat masakan. Namun tentunya hanya sesekali dan pake masker serta disemprot desinfectan sesampai di rumah.
Begitu pesanan datang hal yang dilakukan adalah :

  1. Barang diletakkan di teras 
  2. Plastik pembukus dibuang ke tempat sampah yang ada di luar
  3. Semprot desinfectan dan lap
  4. Sayur dan buah dicusi dan simpan di lemari es atau pada tempatnya 
  5. Jangan lupa cuci tangan setelah itu, dan cuci tangan sesering mungkin 
Si mbak sampe sudah ngerti protokol, setiap bapak dan Ibu dari luar bahkan sepatu saya dan Bapak disemprotnya dulu dengan desinfectant , dan melarang masuk. hehehhe
Soal belanja online tentu perlu juga menjadi perhatian, karena banyak waktu di rumah jika bingung pegang hape atau setidaknya sebelum tidur liat hape, ujung ujungnya buka e-commerce.... Hati hati gak berasa walaupun gak bisa ke mall akhirnya banyak pengeluaran. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Warso Farm

Lebaran #diRumahAja

Bahagia #DirumahAja