cacar air

Beberapa hari belakangan saya dan Faiz terkena cacar air. Gak terbayang sebelumnya kira kira dimana terpapar virus ini. Yang saya rasakan dipenghujung sebelum wiken saya pulang kantor dalam kondisi meriang seperti mau demam. Namun saat itu tidak terasa flu ataupun batuk pilek.  Juga sedikit nyeri di ulu hati terutama saat berdiri. Saat wiken saat itu saya masih sempat mengantar anak anak les musik walaupun menunggu sambil tiduran di mobil... Dan baru kesesokan pagi minggunya saya melihat di cermin muncul bintik merah berisi gelembung air bening di sekitar dada dan leher.

Sempat googling mencari informasi mengenai cacar. Menjelang siang saya ke dokter di Rumah Sakit dekat rumah. Dan diberikan obat antivirus untuk diminum, salep Acyclovir 5%, serta vitamin peningkat daya tahan tubuh. Hari itu karena sudah janji dengan Ghazy dan karean Ghazy mau ulangan umum kami menyempatkan menengok Uda dengan asumsi saya hanya duduk di mobil. Kita hanya makan keluar sebentar dan kembali pulang. Dan sepulang dari sana saya teler.... Keesokan paginya mukaku sudah gak karuan penuh dengan ruam dan bintik berisi cairan. Subhanallah...

Keesokan pagi Faiz demam dan ditemukan bintik yang sama di badan dan muka. Hanya Faiz tidak terlalu parah. Mungkin juga karena Faiz telah diimunisasi Varisella. Memang cacar pada orang dewasa lebih parah dan lebih lama pemulihannya. Disamping kondisi orang dewasa tidak semudah anak anak, tampa beban dan pikiran sehingga pada dewasa juga lebih lama waktu pemulihannya.Pada dewasa bisa 7-14 hari pemilihannya.

Cacar air disebabkan virus varisella zoster. Tidak berbahaya jika tidak komplikasi maupun infeksi. Cacar dapat sembuh sendiri dengan peningkatan daya tahan tubuh seperti orang sakit flu. Hal yang utama dijaga adalah karena penyakit ini sangat menular sehingga penderita perlu diisolasikan dari orang yang sehat.
Selain menggunakan obat antivirus saya mencoba beberapa resep tradisional untuk mempercepat pengeringan ruam merah :
1. Menggunakan parutan jagung manis. Digunakan seperti masker / bedak dingin pada area ruam setiap hari. Lumayan sangat membantu saya untuk mengeringkan ruam merah.
2. Minum air kelapa ijo. Beberapa sumber menyatakan dapat mempercepat agar ruam cepat muncul. Beberapa sumber yang saya tau minum air kelapa ijo salah satu penetralisir racun atau alergi. Dalam sehari saya menghabiskan 3 kelapa ijo selama seminggu ini.
3. Propolis. Selain digunakan untuk campuran minum saya menggunakan dengan mengoleskan pada ruam. Hal ini juga mempercepat pengeringan ruam dan mengurangi gatal.
4. Menggunakan masker air cucian beras. Karena air cucian beras mampu menghaluskan kulit.

Itu beberapa cara yang saya gunakan mengatasi cacar air. Tentu saja selain menggunakan obat medis, menjaga kebersihan dan mandi dengan air hangat dan sabun antiseptik. Alhamdulillah ruam pada muka sudah mengering (paling duluan kering) dan saat ini menunggu keringnya ruam pada badan. Ruam tersebut tidak sama mengeringnya. Alhamdulillah di muka lebih duluan.

Saat ruam mulai mengering virus tidak akan menular lagi sehingga isolasi penderita harus sampai ruam kering. Konon malah di Inggris tradisi nenek nenek zaman dulu, cucunya diantar ke rumah penderita cacar agar terkena saat anak anak ketimbang dewasa. Dan dengan pernahnya menderita cacar air maka akan terbentuk antibodi dalam tubuh penderita sehingga tidak akan terkena lagi cacar air.
Penularan bisa melalui udara (penafasan) serta kuliat dari cairan ruam. Sehingga penderita benar benar isolasi dari peralatan makan, serta kamar terpisah. Juga diusahakan pakaian penderita dicuci terpisah. Penularan mulai sejak demam pertama kali sudah dapat terjadi sampai ruam tsb mengering.

Beberapa sumber yang saya baca setelah pasca mengeringnya ruam perlu diterapi dengan minum air putih yang banyak. Terutama karena selama sakit mengkonsumsi antivirus sehingga perlu menetralisir ginjal dengan minum air putih.

Alhamdulillah nikmatnya sehat...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Warso Farm

Lebaran #diRumahAja

Bahagia #DirumahAja